Cara Mencuci Pakaian Olahraga agar Tidak Bau dan Tetap Awet

Tips dan Trik Mencuci

Pakaian olahraga memang dirancang untuk menemani aktivitas fisik yang intens, tapi… sayangnya, kalau urusan mencuci tidak dilakukan dengan benar, pakaian ini bisa jadi cepat rusak, bau apek, bahkan tidak nyaman lagi dipakai. Pernah mencium bau tak sedap dari jersey atau legging meski baru saja dicuci? Nah, itu tandanya ada yang keliru dalam cara mencucinya.

Tenang, di artikel ini kamu akan menemukan tips-tips sederhana tapi ampuh untuk merawat pakaian olahraga supaya tetap segar, bersih, dan tahan lama.


1. Jangan Menunda Mencuci, karena Bakteri Bau Tak Pernah Menunggu

Pakaian olahraga biasanya lembap karena keringat, dan itu adalah kondisi ideal bagi bakteri penyebab bau berkembang biak. Jadi, kalau kamu terbiasa meletakkan baju olahraga yang baru dipakai di dalam tas atau keranjang cucian berhari-hari, wajar kalau aromanya “menyengat”.

Solusinya?
Langsung cuci setelah dipakai. Kalau belum sempat, angin-anginkan dulu agar tidak lembap. Semakin cepat ditangani, semakin kecil peluang si bau apek berkembang.


2. Gunakan Air Dingin, karena Air Panas Bisa Bikin Kain Melar

Sering kali orang mengira bahwa air panas adalah jawaban dari segala noda dan bau. Padahal, untuk pakaian olahraga — yang umumnya terbuat dari kain sintetis seperti polyester atau spandex — air panas justru bisa merusak struktur seratnya. Akibatnya? Kain jadi longgar, mudah robek, dan tak lagi nyaman dipakai.

Gunakan air dingin atau hangat suam-suam kuku (maksimal 30°C) untuk menjaga bentuk dan elastisitas pakaian.


3. Pilih Deterjen Cair yang Lembut, karena Busa Banyak Bukan Berarti Bersih

Masih banyak yang menganggap deterjen yang menghasilkan banyak busa itu pasti paling bersih. Padahal, busa berlebih justru menjebak kotoran di sela-sela kain tipis dan membuat residu tertinggal. Ini bisa jadi penyebab utama pakaian olahraga yang bau meski sudah dicuci.

Gunakan deterjen cair ringan, yang mudah larut dan tidak menyumbat pori-pori kain.
Kalau kamu mengelola laundry, pertimbangkan menggunakan Clean & Clean Detergent Liquid — formulanya aman untuk berbagai jenis kain, termasuk yang tipis dan cepat kering.


4. Hindari Pelembut, karena Bisa Mengunci Bau di Dalam Serat

Pelembut pakaian memang bikin wangi dan lembut, tapi tidak semua bahan cocok menggunakannya. Khusus untuk pakaian olahraga, hindari penggunaan pelembut. Kenapa? Karena pelembut dapat membentuk lapisan di atas kain yang membuatnya jadi kurang “bernapas” dan malah menjebak bau keringat di dalam.

Kalau tetap ingin wangi, cukup tambahkan sedikit parfum laundry di akhir pengeringan — atau semprotkan setelah pakaian kering dan dilipat.


5. Jemur di Tempat Teduh dan Berangin, karena Matahari Terik Bisa Merusak Elastisitas

Memang benar sinar matahari bisa membantu membunuh bakteri. Tapi kalau terlalu panas, justru akan membuat pakaian olahraga menjadi cepat melar dan pudar warnanya.

Solusinya, jemur di tempat yang teduh tapi berangin, dan balik pakaian ke bagian dalam sebelum dijemur. Dengan cara ini, kamu tetap dapat cucian yang kering, segar, dan tidak kehilangan bentuknya.


Tambahan Tips Bonus:

  • Balik pakaian sebelum dicuci, terutama untuk jersey dengan sablon. Ini mengurangi gesekan dan memperpanjang umur cetakan.
  • Kalau nodanya cukup berat (misalnya bekas lumpur saat jogging), rendam sebentar dengan air + deterjen sebelum dicuci.
  • Untuk laundry profesional, pertimbangkan pre-wash dengan suhu hangat + emulsifier ringan agar noda keringat lebih cepat larut.

Kesimpulan

Pakaian olahraga bukan cuma soal gaya saat di gym atau saat jogging pagi. Tapi juga soal kenyamanan dan kebersihan. Mencucinya dengan cara yang tepat akan membuatnya lebih tahan lama, tidak bau, dan tetap enak dipakai berulang kali.

Ingat, pakaian olahraga mendukung performa kamu. Jadi, perlakukan mereka sebagaimana kamu ingin didukung — dengan perhatian dan perawatan yang benar.