Foam vs Non-Foam: Mana Deterjen yang Lebih Baik untuk Laundry?
Banyak orang masih beranggapan bahwa semakin banyak busa yang dihasilkan saat mencuci, maka hasil cucian akan semakin bersih. Padahal, dalam dunia profesional laundry, hal itu tidak sepenuhnya benar.
Faktanya, busa bukan penentu utama kebersihan pakaian, melainkan hasil dari formulasi deterjen yang disesuaikan dengan kebutuhan proses pencucian.
Supaya tidak salah pilih, mari kita bahas apa perbedaan antara deterjen foam dan non-foam, serta mana yang paling cocok digunakan untuk bisnis laundry.
Apa Itu Deterjen Foam?
Deterjen foam, atau deterjen dengan busa banyak, biasanya digunakan untuk mencuci manual, misalnya mencuci pakaian dengan tangan di rumah.
Ciri-cirinya mudah dikenali: menghasilkan busa melimpah, memberi kesan bersih secara visual, dan umumnya memiliki aroma yang lebih kuat.
Namun, di dunia laundry profesional, busa yang terlalu banyak justru bisa menjadi masalah.
Busa berlebih dapat membuat mesin bekerja lebih berat, menyulitkan proses pembilasan, dan meninggalkan residu sabun di serat kain. Akibatnya, pakaian terasa kaku atau tidak nyaman saat dipakai.
Apa Itu Deterjen Non-Foam?
Sebaliknya, deterjen non-foam atau low-foam dibuat khusus untuk kebutuhan mesin laundry, baik mesin industri maupun mesin cuci modern.
Keunggulannya cukup banyak. Busa yang dihasilkan sedikit, tetapi daya bersihnya tetap tinggi. Proses pembilasan menjadi lebih cepat dan hemat air, tidak meninggalkan residu di pakaian, serta aman bagi mesin berkecepatan tinggi.
Inilah alasan mengapa sebagian besar laundry profesional lebih memilih deterjen non-foam, karena membantu meningkatkan efisiensi kerja tanpa menurunkan kualitas hasil cucian.
Apakah Non-Foam Selalu Lebih Baik?
Sebenarnya tergantung kebutuhan. Untuk mencuci manual, busa tetap berperan penting karena membantu mengangkat kotoran melalui gesekan tangan.
Namun, untuk bisnis laundry yang menggunakan mesin otomatis, non-foam jauh lebih ideal.
Deterjen jenis ini tidak menimbulkan endapan di pipa mesin, tidak menyebabkan korosi, dan membantu memperpanjang umur mesin. Jadi, dari sisi teknis dan efisiensi, non-foam lebih unggul.
Aspek Ekonomi: Hemat tapi Tetap Efektif
Sekilas, deterjen non-foam terlihat lebih mahal dibanding deterjen biasa. Tetapi jika dihitung secara keseluruhan, justru lebih hemat.
Karena busanya sedikit, proses pembilasan menjadi lebih cepat dan penggunaan air berkurang.
Selain itu, waktu operasional dan konsumsi listrik juga bisa ditekan, sementara hasil cucian tetap bersih dan lembut. Artinya, laundry bisa menekan biaya operasional tanpa mengorbankan kualitas layanan.
Rekomendasi untuk Laundry Profesional
Bagi Anda yang menjalankan usaha laundry, sebaiknya gunakan deterjen non-foam berkualitas yang memang diformulasikan khusus untuk mesin.
Salah satu produk yang direkomendasikan adalah Clean&Clean Deterliq (Detergent Liquid).
Deterjen cair ini memiliki busa rendah, namun sangat efektif mengangkat noda dan kotoran tanpa merusak serat kain. Selain lebih irit air dan waktu, formulanya juga ramah di tangan dan membantu menurunkan HPP (Harga Pokok Produksi).
Kesimpulan
Busa banyak belum tentu berarti cucian lebih bersih, dan busa sedikit bukan berarti tidak efektif. Yang terpenting adalah memilih deterjen yang sesuai dengan sistem kerja laundry Anda.
Untuk mencuci manual, deterjen berbusa mungkin masih cocok. Tetapi untuk bisnis laundry yang mengutamakan efisiensi dan konsistensi hasil, deterjen non-foam adalah pilihan terbaik.
Pada akhirnya, bukan siapa yang paling banyak busanya yang unggul, melainkan siapa yang paling efisien dan menghasilkan kualitas cucian terbaik untuk pelanggan.


