Kualitas Air: Faktor Penentu Hasil Laundry yang Sering Diabaikan
Saat mencuci pakaian, banyak orang hanya memikirkan deterjen atau mesin cuci. Padahal, satu faktor kerap luput dari perhatian tapi sangat menentukan hasil akhir: kualitas air. Air yang buruk bisa menimbulkan banyak masalah serius dalam laundry profesional.
1. Air Mengandung Zat Besi (Iron)
Jika air mengandung zat besi tinggi, biasanya muncul noda kuning atau cokelat pada kain putih. Banyak air sumur mengandung zat besi terlarut. Saat digunakan untuk mencuci, zat besi bisa bereaksi dengan deterjen, pemutih, atau bahkan oksigen di udara. Reaksi ini menghasilkan noda kekuningan atau kecokelatan pada kain putih dan sulit dihilangkan. Bahkan kadang bisa muncul bercak-bercak karat kecil jika konsentrasinya cukup tinggi.
Dampak:
- Pakaian putih terlihat kusam.
- Sulit menghilangkan noda meskipun sudah dicuci berulang kali.
2. Air Keras (High Mineral Content)
Air sumur biasanya termasuk hard water (air keras) karena mengandung kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) yang cukup tinggi. Mineral ini bereaksi dengan sabun dan deterjen membentuk endapan putih, yang menempel pada kain.
Dampak:
- Pakaian terasa kaku dan tidak lembut.
- Warna kain cepat pudar, terutama pada pakaian berwarna cerah.
- Deterjen tidak bekerja maksimal, membuat noda sulit hilang.
3. Air Mengandung Klorin Berlebih
Klorin biasanya digunakan untuk sterilisasi, tapi jika terlalu banyak, bisa merusak serat kain.
Dampak:
- Serat kain menjadi cepat rapuh.
- Warna kain menjadi memudar atau tidak merata.
- Pakaian cepat aus meski baru beberapa kali dicuci.
4. Air Keruh atau Mengandung Lumpur
Air keruh atau mengandung partikel kecil dapat menyebabkan endapan atau bercak pada kain.
Dampak:
- Pakaian terlihat kotor meskipun baru dicuci.
- Mesin cuci bisa lebih cepat kotor dan membutuhkan perawatan ekstra.
Solusi Laundry Profesional
Gunakan Filter AIr “Combined Water Treatment“
- Sistem ini menggabungkan filter air dan softener water system.
- Fungsi: menyaring kotoran sekaligus mengurangi kadar mineral dan zat besi atau melembutkan air.
Gunakan Pelembut Air
- Jika Anda hanya memiliki filter air biasa yang hanya menyaring kotoran fisik, tambahkan softener water system (tabung resin/ion-exchange) atau kondisikan air secara manual.
- Untuk melembutkan air tanpa softener water system, kondisikan secara manual dengan menambahkan bahan kimia seperti STTP (Sodium Tripolyphosphate) pada sumber penampungan air.
Lakukan Pemeriksaan Rutin Air
- Cek pH, kadar zat besi, kekeruhan, dan kualitas air secara berkala.
- Tujuan: Memastikan air tetap bersih dan sesuai standar laundry profesional.
Gunakan Sour Liquid di Bilasan Akhir
- Fungsi:
- Menetralkan sisa alkali dari deterjen.
- Membantu mengikat mineral sisa seperti Ca, Mg, dan Fe.
- Hasil: Pakaian lebih lembut, warna tetap cerah, dan kain lebih awet.
Kesimpulan
Air yang buruk bukan hanya masalah kecil; ia bisa merusak kain, membuat noda sulit hilang, dan mengurangi kepuasan pelanggan. Laundry profesional yang memperhatikan kualitas air akan menghasilkan pakaian lebih bersih, cerah, lembut, dan awet.


