Sour: Penutup Proses Laundry yang Menentukan Kualitas Akhir
Di dunia laundry profesional, tahap bilasan terakhir sering dianggap hanya formalitas — tinggal bilas dan keringkan, selesai. Padahal, justru di bagian akhir inilah kualitas cucian ditentukan. Kenapa? Karena di sinilah peran sour bekerja.
Sour memang tidak seterkenal deterjen atau pelembut. Tapi kalau pakaian pelangganmu terasa gatal, warnanya cepat pudar, atau muncul bercak kekuningan… bisa jadi karena sour tidak digunakan dengan benar — atau bahkan diabaikan sama sekali.
Apa Itu Sour dalam Proses Laundry?
Sour adalah zat kimia bersifat asam ringan yang digunakan untuk menetralkan sisa alkali dan deterjen pada cucian. Biasanya, proses pencucian menggunakan bahan bersifat basa seperti alkali atau heavy-duty detergent. Masalahnya, residu bahan basa tersebut tidak selalu terbilas sempurna.
Sour hadir sebagai penyeimbang, memastikan pH cucian kembali ke level netral (sekitar pH 6–7) yang aman untuk kulit dan tidak merusak kain.
Kenapa Penggunaan Sour Itu Penting?
1. Menetralkan pH agar Aman untuk Kulit
Pakaian yang tidak netral pH-nya bisa menimbulkan iritasi, terutama bagi orang dengan kulit sensitif atau bayi. Sisa alkali dari deterjen atau booster bisa membuat kain terasa kaku, gatal, atau bahkan menimbulkan ruam di kulit. Dengan menggunakan sour, cucian jadi lebih lembut, nyaman dipakai, dan tentunya lebih aman.
2. Mencegah Noda Kuning di Pakaian Putih
Masalah klasik pada laundry hotel atau rumah tangga adalah baju putih yang jadi kekuningan setelah beberapa kali dicuci. Banyak yang mengira ini karena deterjennya kurang bagus, padahal penyebab utamanya adalah reaksi sisa alkali dengan zat besi atau mineral dalam air. Sour membantu melarutkan residu tersebut, mencegah pembentukan bercak, dan menjaga warna putih tetap bersih cerah.
3. Meningkatkan Efektivitas Pewangi dan Softener
Sisa sabun atau alkali bisa mengganggu kerja pelembut dan pewangi. Hasilnya, meski sudah pakai softener dan parfum laundry, cucian tetap bau sabun basi atau malah tidak beraroma. Penggunaan sour membuka serat kain, membantu pelembut dan pewangi menempel lebih baik, dan memperpanjang daya tahan wanginya.
4. Membuat Setrika Lebih Mudah dan Hasilnya Rapi
Cucian yang netral pH-nya cenderung lebih lentur dan mudah disetrika. Tidak mudah kusut, tidak terlalu kaku. Ini tentu membantu kecepatan dan efisiensi proses finishing di laundry.
Cara Menggunakan Sour dengan Tepat
Waktu penggunaan sour adalah setelah proses bilasan selesai dan sebelum pengeringan. Untuk metode manual, sour bisa dilarutkan dalam air bilasan terakhir, lalu rendam cucian selama dua hingga tiga menit. Sementara untuk metode otomatis, dosing pump bisa digunakan agar takaran sour lebih akurat dan konsisten.
Takaran umum penggunaan sour berkisar antara satu hingga dua mililiter per kilogram cucian. Namun, jumlah ini bisa disesuaikan tergantung jenis kain dan kadar alkali yang digunakan dalam proses pencucian sebelumnya.
Perlu dicatat, penggunaan sour yang berlebihan juga tidak disarankan karena bisa menimbulkan bau asam yang menyengat.
Rekomendasi Produk
Untuk hasil yang maksimal, gunakan sour dari brand terpercaya. Contohnya, Clean&Clean Sourliq diformulasikan khusus untuk laundry kiloan dan laundry hotel. Produk ini efektif menetralkan pH, tidak meninggalkan aroma menyengat, dan aman untuk berbagai jenis kain.
Kesimpulan
Meski terlihat sepele, sour adalah kunci kesempurnaan hasil laundry. Ia menjaga cucian tetap lembut, mencegah warna memudar, menghindari iritasi kulit, dan membantu pelembut serta pewangi bekerja lebih optimal. Jadi, jika kamu ingin memberikan layanan laundry profesional dengan kualitas terbaik, jangan pernah melewati tahap sour.
Laundry bukan cuma soal bersih, tapi soal aman, nyaman, dan tahan lama — dan semua itu dimulai dari perhatian pada detail kecil seperti sour.
Laundry profesional tahu bahwa hasil cucian terbaik tidak hanya bersih di mata, tapi juga aman untuk kulit dan tahan lama. Di situlah sour menunjukkan perannya.


